7 Tips Sukses Memulai Bisnis Retail (Eceran)

7_tips_sukses_memulai_bisnis_retail__eceran_1

Ada quote dari seorang penyair kenamaan dunia, Rumi, yang berkata:“Yesterday I was clever, so I wanted to change the world. Today I am wise, so I am changing myself.”  — Rumi.Faktanya, quote ini berlaku untuk banyak hal, termasuk keberanian memulai bisnis dari diri sendiri.Salah satu langkah termudah dalam memulai bisnis adalah dengan menjajal bisnis retail atau eceran. Seseorang bisa bermimpi menjadi pebisnis dan mewujudkannya dengan mudah adalah dengan cara memulai bisnis ritel / retail. Bahkan bisnis retail bisa berjalan sendiri tanpa harus melibatkan orang lain. Namun tentu saja, tahapan yang paling rumit adalah ketika baru mulai merintis. Apa yang harus dilakukan terlebih dahulu?Jangan Gegabah Memulai BisnisTentu para konsultan bisnis sudah terbiasa harus berhadapan dengan bisnis-bisnis retail yang terancam gulung tikar atau gagal bertahan. Satu hal yang menjadi benang merah dari bisnis-bisnis yang tidak bisa bertahan itu adalah konsep bisnis yang kurang matang. Akibatnya, ketika sudah benar-benar beroperasi, tidak semuanya berjalan sesuai ekspektasi.Terlebih, bisnis retail adalah salah satu yang paling mudah dimulai. Bagi siapapun yang ingin menjadi pebisnis / entrepreneur, bisnis eceran adalah hal yang paling masuk akal. Bahkan dalam buku berjudul “The E Myth: Why Most Small Businesses Don’t Work and What to Do About It” karya Michael E. Gerber, digambarkan bagaimana langkah demi langkah dalam merintis bisnis retail sama sekali tidak mudah.Tips Sukses Memulai Bisnis RetailNamun jika tekad Anda memulai bisnis retail benar-benar bulat, jangan khawatir. Ada beberapa tips yang telah kami siapkan dan bisa Anda aplikasikan dalam praktiknya nanti. Berikut diantaranya:

  1. Pilih Struktur Legal

Memilih struktur legal atau payung hukum bisnis Anda adalah keputusan terpenting yang akan diambil. Memang, Anda masih bisa mengganti struktur legal di kemudian hari, namun prosesnya cukup rumit dan memerlukan biaya yang tidak sedikit. Itu sebabnya, pilih struktur legal yang tepat sebelum memulai bisnis retail Anda.

  1. Pilih Nama

Di era digital dan sosial media yang berdenyut tanpa henti serta tak mengenal batas, memilih nama atau brand bisnis Anda bisa menjadi hal yang tricky. Jika risetnya kurang komprehensif, bisa jadi nama bisnis Anda kurang menarik. Atau bisa saja nama yang Anda pilih ternyata sudah identik dengan bisnis lain.Oleh sebab itu, pilihlah nama yang bisa mewakili apa bisnis Anda bahkan ketika orang hanya melihatnya satu kali. Ketika orang mendengarnya, mereka bisa langsung memahami apa yang ditawarkan bisnis Anda secara garis besar. Kesalahan yang kerap terjadi adalah pebisnis memilih nama yang terasa keren namun ternyata sulit masuk dalam daftar pencarian seperti Google atau search engine optimization.Untuk itu jika memungkinkan, pilih nama yang mengandung penjelasan produk atau jasa yang Anda jual. Cara ini bahkan bisa menghemat pengeluaran dan waktu dalam memperkenalkan apa produk atau jasa yang Anda jual.

  1. Kenali Customer Experience

Sejauh ini, salah satu hal yang tidak kalah penting dilakukan ketika memulai bisnis retail adalah mengenali pola customer experience Anda. Jika Anda merintis bisnis dengan offline store dan bukan online, pastikan Anda akan memberi pengalaman berkesan kepada konsumen ketika berbelanja.Jadi, jangan hanya fokus pada desain toko dan produk yang dijual saja. Berikan customer experience yang menarik dan berkesan bagi mereka. Jika hal ini berhasil, tidak menutup kemungkinan pembeli akan saling bercerita dan word of mouth ini bisa menjadi alat marketing cuma-cuma untuk bisnis Anda.

  1. Business Plan yang Detil

Tulis dengan detil bagaimana business plan Anda. Jangan hanya ada di awang-awang berupa ide dan konsep saja, tapi tuangkan ide tersebut. Jangan lupa pertimbangkan seluruh cakupan bisnis Anda.Tentu saja, untuk menghasilkan business plan yang bagus memerlukan riset yang tidak sebentar. Namun yakinlah, setiap bisnis retail yang sukses pasti berangkat dari business plan yang dirancang dengan apik.Masukkan elemen-elemen seperti: analisis kompetitor, customer experience, siapa pegawai yang akan direkrut, pola manajemen, hingga marketing plan. Anda bisa menyesuaikan model business plan ini dengan cara kerja yang digunakan.

  1. Lokasi Strategis

Berbicara tentang bisnis retail yang beroperasi secara offline, kaitannya adalah dengan menentukan lokasi. Salah memilih lokasi bisa berarti ancaman bagi keberlangsungan bisnis Anda. Tidak mau kan, toko yang Anda rintis dengan susah payah sepi pembeli hanya karena lokasinya tidak strategis?Untuk itu, prioritaskan pencarian lokasi sebelum Anda merilis bisnis baru ini. Lakukan riset dan tentukan di mana lokasi yang bisa menarik banyak konsumen. Pertimbangkan hal-hal kecil seperti lokasi parkir dan akses transportasinya.Tapi ingat, jangan menggelontorkan dana demi mendapatkan lokasi terbaik. Tetap sesuaikan dengan budget yang Anda miliki. Lakukan survei di beberapa titik lokasi sebelum kemudian menentukan mana yang jadi pilihan Anda.

  1. Relasi dengan Vendor

Bisnis tak bisa berjalan sendiri, itu betul. Itu sebabnya, hal yang tak kalah penting adalah menjalin relasi dengan vendor-vendor lain. Bisnis retail yang sukses adalah yang menawarkan produk yang tepat, di harga yang tepat, dan di waktu yang tepat pula. Untuk mencapai titik itu, perlu ada kerja sama dengan beberapa vendor lain.Dengan menjalin relasi dengan baik, Anda akan tahu ke mana harus mencari bahan baku atau pemasok yang berkualitas namun tetap terjangkau. Tak hanya itu, hal lain seperti mekanisme pembayaran yang lebih mudah atau menangani produk cacat juga akan lebih mudah jika Anda memiliki relasi baik dengan vendor-vendor.

  1. Marketing yang Kreatif

Jauh sebelum Anda menggunting pita untuk merilis offline store, tak ada salahnya memulai promosikan bisnis Anda. Bukan hanya asal promosi, melainkan membuat marketing plan lengkap dengan ide-ide pemasaran yang tepat sasaran. Pertimbangkan juga untuk menggandeng media hingga mengadakan sales events.Cari kanal marketing mana yang paling tepat untuk bisnis retail Anda. Memang, mempromosikan produk akan membuat bisnis Anda mendapat perhatian dari pasar. Namun bukan hanya perhatian atau exposure saja, yang Anda butuhkan adalah perhatian yang terkonversi menjadi transaksi pembelian, ini yang harus bisa Anda gali lebih dalam.Geluti dengan SeriusSetiap tips di atas tentu applicable dan bisa disesuaikan dengan bagaimana situasi bisnis Anda. Hal yang terpenting adalah menggeluti bisnis retail dengan serius. Jangan karena bisnis dengan konsep seperti ini mudah dirintis dan dimulai, maka Anda menganggapnya mudah.Lebih jauh dari itu, pastikan Anda merancang bisnis retail dengan matang, menjaga operasionalnya tetap di lajur yang benar, dan berpikir kreatif untuk meraup profit.


You Might Also Like