Analisis rasio keuangan sangat dibutuhkan untuk menilai apakah kinerja perusahaan anda dalam keadaan baik atau tidak. Analisis rasio keuangan ini juga dibutuhkan investor untuk memantau kinerja perusahaan. Pihak bank juga membutuhkannya untuk menilai apakah perusahaan anda layak untuk diberikan pinjaman atau tidak. Analisis rasio keuangan ini mengandalkan beberapa pos penting dalam laporan keuangan mulai dari laporan laba rugi, neraca hingga arus kas. Analisis rasio keuangan terdiri dari 4 macam yakni rasio likuiditas, solvabilitas, rentabilitas dan rasio aktivitas.Rasio LikuiditasRasio likuiditas biasa dipakai untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kebutuhan finansial jangka pendeknya. Terdapat 3 jenis rasio dalam rasio likuiditas dan apabila ketiga rasio ini menghasilkan nilai minimum 150% maka dinyatakan perusahaan dalam keadaan sehat.
- Acid Test Ratio
Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendek dengan menggunakan liquid asset. rumus yang digunakan untuk menghitung acid test rasio ialah sebagai berikut : Acid Test Ratio = Kas dan setara kas + piutang / hutang lancar x 100%
- Current Ratio
Merupakan rasio untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendek dengan aktiva lancar. perhitungan rasio ini adalah sebagai berikut : Current Ratio = Aktiva Lancar / Hutang Lancar x 100 %
- Cash Ratio
Seperti namanya rasio ini berfungsi untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendeknya dengan menggunakan kas yang tersedia. rumus yang digunakan adalah sebagai berikut : Kas / Hutang Lancar x 100 %Rasio SolvabilitasMelalui rasio solvabilitas maka anda akan mengetahui sejauh mana kemampuan perusahaan dalam membayar hutang-hutangnya. Semakin tinggi prosentasenya maka semakin buruk kondisi perusahaan anda saat ini. Dengan rasio ini pula anda juga bisa mengetahui seberapa besar pengaruh utang dalam asset perusahaan. rasio solvabilitas terdiri atas dua macam rasio.
- Total Debt to Equity Ratio
Rasio ini digunakan untuk mengukur seberapa besar perusahaan dibiayai oleh utang. Untuk mengetahuinya bisa melalui rumus berikut ini : Total Debt to Equity Ratio = Total hutang / Modal x 100 %
- Total Debt to Asset Ratio
Rasio ini digunakan untuk mengetahui kemampuan asset perusahaan dalam menjamin total hutang yang dimiliki. Anda bisa menggunakan rumus sebagai berikut : Total Debt to Asset Ratio = Total Hutang/ Total Aktiva x 100 %.Rasio RentabilitasRasio rentabilitas juga dikenal sebagai rasio profitabilitas yang dipakai untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam mendapatkan laba. Jika rasionya semakin tinggi maka kondisi perusahaan dinyatakan semakin baik pula.
- Return on Equity
ROE biasa dipakai untuk mengukur pengembalian modal atas laba yang dihasilkan. Rasio ini bisa anda hitung dengan cara : ROE = Earning after tax (EAT)/ Total Modal x 100 %
- Return of Investment
ROI biasa dipakai untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam mengembalikan investasi melalui laba yang dihasilkan. Anda bisa memperhitungkannya dengan cara sebagai berikut : ROI = Earning after tax / Total Aktiva x 100 %
- Operating Income Ratio
Rasio ini dipakai untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba operasi sebelum bunga dan pajak dari penjualan. Anda cukup menghitung memakai rumus sebagai berikut : Operating Income Ratio = Laba sebelum pajak / penjualan netto x 100 %
- Net Profit Margin
Rasio ini dipakai untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba bersih atas penjualannya. Anda bisa memakai rumus sebagai berikut : Net Margin Profit = Laba bersih setelah pajak / Penjualan netto x 100 %
- Earning Power of Total Investment
Rasio satu ini dipakai untuk untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam mengelola modal yang diinvestasikannya dalam menghasilkan keuntungan. Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut : Earning Power of Total Investment = Earning before interest and tax / Jumlah Aktiva x 100 %Rasio AktivitasTerakhir, rasio ini dipakai untuk menentukan seberapa efektif asset yang dimiliki untuk menjalankan aktivitas produksi. Semakin tinggi nilainya maka perusahaan anda dikatakan lebih baik dalam mengelola sumber daya yang ada.
- Total Asset Turn Over
Rasio ini digunakan untuk mengukur tingkat perputaran aktiva atas penjualan. Caranya dengan memperhitungkan sebagai berikut : Total Asset Turn Over = Penjualan / Total Aktiva x 100 %
- Fixed Assets Turn Over
Biasanya dengan rasio ini anda bisa mengukur perbandingan asset tetap dengan penjualan. Rumusnya: Fixed Assets Turn Over = Penjualan / Aset Tetap x 100 %
- Inventory Turn Over Ratio
Rasio ini mengukur tingkat efisiensi perputaran persediaan terhadap penjualan yang dihasilkan. Anda bbisa menghitungnya dengan cara : Inventory Turn Over Ratio = Penjualan / Persediaan x 100 %
- Receivable Turn Over
Rasio ini dipakai untuk mengukur tingkat piutang terhadap penjualan yang dihasilkan. Cara menghitungnya mudah yakni dengan cara Receivable Turn Over = Penjualan / Piutang Rata-rata x 100 %
- Working Capital Turn Over
Rasio ini dipakai untuk mengukur tingkat perputaran modal kerja bersih. Untuk menghitungnya melalui cara ini : Working Capital Turn Over = Penjualan / Modal kerja bersih x 100 %