Seringkali bingung untuk memprakirakan berapa jumlah produk yang akan diproduksi? Berapa jumlah sumber daya yang akan membantu perusahaan dalam menjalankan operasional? Menentukan besaran anggaran serta menentukan estimasi waktu yang dibutuhkan. Jika iya, sudah saatnya melakukan forecasting dalam menjalankan bisnis Anda!
Pengertian Forecasting
Forecasting adalah teknik peramalan untuk merencanakan strategi bisnis yang efektif dan efisien. Berpijak pada historis operasional perusahaan untuk membuat keputusan atas rencana untuk menjalankan operasional usaha. Sebagai gambaran, manajer atau pemilik bisnis membuat kebijakan penambahan jam kerja karyawan dan juga jumlah produksi ketika menyambut event harbolnas.Kebijakan tersebut diambil berdasarkan hasil forecasting ketika harbolnas dengan kalaborasi promosi marketplace dan juga promo lainnya menjadikan permintaan akan produk melonjak. Untuk menjawab lonjakan permintaan tersebut, perusahaan telah mengambil kebijakan penambahan jam kerja dan jumlah produksi berdasarkan hasil forecasting yang dilakukan.Pola Data dalam Forecasting
Forecasting dilakukan berpijak bagaimana historis dalam menjalankan usaha. Pengamatan dalam histori menjalankan usaha akan ditemukan pola untuk melakukan prakira kondisi usaha di masa akan datang. Pola-pola dalam forecasting antara lain;- Data musiman
Pola data musiman ini akan terjadi berulang-ulang karena dipengaruhi oleh faktor alam seperti cuaca atau juga perilaku manusia meliputi budaya dan aktivitas tertentu. Contoh dari pola musiman ini adalah permintaan akan produk bernuansa kemerdekaan seperti bendera, umbul-umbul dan peralatan mendukung lainnya akan meningkat ketika menjelang Agustus atau selama bulan Agustus.
- Data Konstan
Pola konstan ini menunjukkan pola yang stabil dalam jangka waktu pendek atau menengah. Kemampuan produksi dan juga perputaran produk perusahaan setiap bulannya adalah 10.000 produk. Konstan di angka tersebut selama tidak dipengaruhi adanya musim atau trend tertentu.
- Pola Trend
Pola trend ini merujuk pada apa yang sedang booming di kala itu dan beberapa masa mendatang dalam waktu yang sebentar. Karakteristik pola trend adalah mengalami lonjakan dan penurunan dalam kurun waktu tertentu karena dipengaruhi perubahan perilaku, perubahan pendapatan, budaya, dan lain-lain.Misalnya, pandemi yang membuat perubahan pola perilaku orang bekerja dari Work From Office (WFO) menjadi Work From Home (WFH) membuat permintaan trend fashion Tie Dye mengalami peningkatan.
Manfaat Forecasting
Berikut ini adalah beberapa manfaat dari forecasting:- Menjaga konsistensi operasional
Dengan dilakukan forecasting akan diketahui besaran permintaan produk dan kesanggupan perusahaan dalam memproduksi. Bila demikian, perputaran produk akan lancar sehingga konsistensi operasional akan terus terjaga.Perusahaan tidak perlu mengalami kelebihan produksi yang membuat produk macet di gudang dan membuat dana tidak bisa berputar untuk melakukan produksi kembali.
- Menjaga kepuasan konsumen
Bila ada kondisi di mana produksi melebihi permintaan dan menghambat perusahaan untuk konsisten produksi, melakukan forecasting juga bisa mengantisipasi kondisi sebaliknya. Kondisi ketika produksi lebih sedikit dari permintaan konsumen, hingga konsumen yang tidak kebagian menjadi kecewa dengan perusahaan.Dengan adanya prakira akan kebutuhan dan besaran permintaan konsumen, perusahaan dapat memproduksi sesuai besaran permintaan. Forecasting akan meminimalisir kekurangan jumlah produk dalam memenuhi permintaan sehingga kepuasan konsumen akan terjaga.
- Memperbesar peluang keberhasilan usaha
Dengan melakukan forecasting perusahaan dapat merumuskan tujuan perusahaan semakin detail untuk dicapai. Karena perumusan tersebut sudah berdasarkan peramalan yang sekiranya akan terjadi dan variabel-variabel apa saja yang mempengaruhi, maka besar kemungkinan tujuan itu tercapai.
- Merencanakan keuangan yang tepat
Setiap rencana yang akan dilakukan tentunya akan berpengaruh terhadap keuangan perusahaan. Dengan melakukan forecasting, perusahaan akan mengetahui mana sektor atau kegiatan yang akan membutuhkan dana banyak dan tidak. Dengan demikian, perusahaan bisa mengatur pos keuangan secara tepat.
- Pijakan pengambilan keputusan
Dalam membuat keputusan rencana strategi, decision maker tidak hanya berpijak apa yang terjadi hari ini saja, melainkan harus memprakirakan apa yang akan terjadi dimasa mendatang. Oleh karena itu, demi kelangsungan usaha di masa akan datang, perusahaan harus melakukan forecasting terhadap variabel-variabel yang akan mempengaruhi usahanya.
Metode Forecasting
Terdapat dua metode dalam menjalankan forecasting. Yaitu metode kualititatif, dan metode kuantitatif.- Metode Kualitatif
Metode kualitatif adalah metode prakira yang berdasarkan analisis dan pendapat yang subjektif. Beberapa pendekatan yang dapat digunakan dalam penerapan metode kualitatif, yaitu:
- Survei pasar
Melakukan survei pasar akan mengetahui opini pasar. Baik yang berhubungan dengan kritik, saran, dan masukan. Data opini pasar ini nantinya akan dijadikan pijakan dalam melakukan forecasting. Cara-cara yang dapat dilakukan untuk melakukan survei pasar bisa dengan melakukan wawancara, menyebar survei, menyediakan kotak konsumen, menghubungi konsumen.
- Opini Juri Eksekutif
Dalam merumuskan rencana masa depan, sebuah perusahaan yang dikelola oleh beberapa pemangku kebijakan seperti manajer pemasaran, manajer keuangan, manajer produksi, dan manajer terkait lainnya. Para pembangku kebijakan tersebut akan melakukan rapat dengan melaporkan dan menyampaikan rencana kebijakan departemennya yang nantinya akan menjadi pijakan forecasting perusahaan secara makro.
- Gabungan Tenaga Penjualan
Berdasarkan data gabungan tenaga penjualan biasanya diperoleh kesimpulan tentang produk apa yang banyak terjual dan juga kuantitas produk terjual.Setiap tenaga penjualan dengan wilayah penjualan yang berbeda didapatkan informasi penjualan yang berbeda pula. Dari informasi menjadi pijakan melakukan forecasting terhadap kuantitas dan model penyebaran produk.
- Metode Delphi
Model yang mirip dengan melakukan kuisioner kepada pasar, yang membedakan hanyalah metode dalam menganalisanya. Ketika melakukan metode delphi perusahaan harus membuat dan menyebar kuisioner. Jawaban yang didapatkan nantinya dikumpulkan dan disederhanakan untuk dilakukan analisa. Hasil analisa itulah yang akan menjadi pijakan forecasting dalam menjalankan usaha
- Metode kuantitatif
Metode kuantitatif adalah metode prakira yang berdasarkan perhitungan sistematis. Dalam menjalankan metode kuantitatif terdapat dua pendekatan yang bisa digunakan.
- Time Series
Prakira yang menghubungkan beberapa data variabel dengan deretan waktu. Hasil analisa nantinya akan dikelompokkan ke dalam pola waktu seperti pola mingguan, pola bulanan, atau tahunan.Contoh forecasting pola waktu adalah di saat weekend banyak keluarga yang melakukan pola makan di luar rumah, maka usaha kuliner akan manaikkan kapasitas produksi lebih banyak di weekend.
- Kasual (Sebab-Akibat)
Metode prakira ini adalah metode yang menghubungkan variabel satu dengan variabel lain tetapi tidak ada kaitannya dengan waktu. Contohnya adalah prakira terhadap jumlah produksi. Jika dalam kuantitas produksi 1.000 barang selalu menyisakan dua ratus produk tidak terjua dan terjadi pengulangan yang sama, maka perusahaan harus menurunkan jumlah produksi produk menjadi 800 barang saja.