Warna memiliki efek pengaruh yang kuat, makanya harus digunakan dengan secara bijak. Bagi Anda yang ingin menciptakan sesuatu yang akan menampilkan efek yang kuat untuk sebuah brand, berikut ini adalah beberapa tip untuk menggunakan psikologi warna.Hubungan antara warna dan identitas sebuah brand atau merek akan mempunyai efek yang sangat kuat. Seperti halnya dengan nama, warna adalah ciri khas sebuah brand. Yang akan memiliki Kontribusi sebagai pengenalan brand dan juga pembangunan citra yang ingin disampaikan.Warna sangat kuat yang akan mempengaruhi secara tidak sadar. Menurut penelitian yang diterbitkan oleh National Library of Medicine dari National Institutes of Health, warna ini berdampak pada sikap karena preferensi pribadi, pengalaman, pendidikan, perbedaan budaya, dan faktor lain, serta konteks lain yang agak rumit untuk dijelaskan.Perasaan senang, sedih, gembira, marah, takut, cinta, dll. dapat terjadi ketika warna tertentu nampak terlihat. Pengaruh psikologis warna kini lebih dikenal dan dimanfaatkan secara luas. Salah satu penerapan psikologi warna adalah dalam pengembangan merek atau brand.Logo dan nama brand dimunculkan dengan menggunakan warna tertentu untuk menarik perhatian konsumen. Karena walau bagaimanapun, warna adalah hal pertama yang Anda lihat untuk produk apa pun. Dan psikologi warna bekerja untuk memanfaatkannya sebaik mungkin.Tren sebuah logo, biasanya akan muncul setiap lima tahun sekali atau ketika tren yang sedang berubah secara umum. Hal ini memungkinkan logo untuk tetap mengikuti keberadaannya pada tren tersebut, namun juga tetap harus menampilkan identitas sebuah brand.Gambar, bentuk dan warna logo tidak bisa secara sembarangan. Harus dipilih dengan hati-hati karena logo adalah simbol yang mewakili. Logo sering dibuat berdasarkan sesuatu yang terkait dengan platform atau visi yang ingin disampaikan.Desainer yang ditunjuk untuk membuat logo brand kini menggunakan teori psikologi warna untuk mengembangkan keunikan palet warna untuk para klien mereka setiap hari. Perpaduan semacam itu akan menciptakan pewarnaan sempurna yang dirancang untuk membuat desain logo yang lebih menonjol, menjual logo dan bahkan akan meningkatkan pengalaman konsumen.
Tentukan Fokus
Seperti yang diketahui bahwa setiap warna akan menunjukkan berbagai kesan yang berbeda-beda. Contohnya seperti warna merah yang melambangkan keberanian, hijau kesuburan, putih kebersihan, coklat keakraban dan lain sebagainya.Bagi banyak orang, warna neon berbahaya bagi mata. Tidak heran warna ini membuat kita juling. Namun, tidak bisa dipungkiri bahwa warna-warna cerah ini memang lebih eye catching dibanding yang lain. Sehingga banyak orang menggunakan warna ini sebagai warna untuk penanda yang menonjol seperti logo drive di jalan.Jadi, fokuslah dengan jelas bagaimana untuk membangun sebuah brand atau merek yang akan diberikan dan ditampilkan kepada konsumen. Tentukan tujuan Anda dan bagaimana brand yang Anda inginkan dapat dikenali oleh target konsumen, sebelum Anda akan memutuskan warna mana yang paling tepat.
Mulailah dengan Warna yang Sudah Dikenal
Setelah mengetahui tujuan dan brand image yang ingin ditampilkan, saatnya Anda memilih warna yang tepat untuk brand Anda. Mungkin anda sudah memiliki warna favorit, jadi Anda bisa memulai dengan warna yang sudah dikenal tersebut.Buat corat-coret dengan warna yang Anda pikirkan untuk dicoba atau bahkan mencoba untuk warna logo permanen. Frank Robinson, yang pertama kali mendesain logo merah cerah Coca-Cola, menyukai kontras warna merah pada latar belakang putih. Dia mencoba dan akhirnya warna itu menjadi bagian dari merek yang sangat terkenal dan dilindungi.
Menggunakan Warna yang Netral
Jika Anda masih ragu, Anda bisa memilih latar belakang dengan warna yang netral terlebih dahulu. Warna netral yang umum digunakan adalah hitam, putih, gading, perak, abu-abu, coklat, emas, dan krem. Memilih warna yang hangat atau dingin akan sangat mempengaruhi palet warna yang digunakan. Diantaranya untuk warna hangat seperti warna hitam, cokelat, emas serta warna krem. Namun untuk warna dingin diantaranya seperti warna putih, gading, perak, dan warna abu-abu
Minimalisir Pilihan Warna
Warna dalam brand mempunyai tujuan supaya konsumen mengingat Anda. Maka, sebaiknya gunakanlah jumlah warna dengan yang lebih minimal. Sebaiknya gunakan dua warna primer dan satu warna pelengkap. Karena semakin banyak warna yang digunakan dapat membuat konsumen menjadi bingung bahkan bisa membuat tidak tertarik terhadap brand tersebut.
Menggunakan Prinsip 60-30-10
Ada suatu aturan yang paling dikenal dalam membuat logo, yaitu prinsip 660-30-10. Prinsip aturan ini sederhananya adalah aturan penggunaan warna yang terdiri dari 60% warna primer. , 30% warna sekunder dan 10% warna aksen.Menggunakan rasio ini memadukan tema desain secara keseluruhan dan memberikan kontras moderat dan daya tarik visual yang lebih tepat.
Cari dan Temukan Inspirasi pada Aplikasi atau Media lain
Ada banyak aplikasi dan media berbasis web yang cukup interaktif, yang akan membantu Anda memilih dan memadukan warna. Sebut saja Adobe Color CC, Colour Lover, Coolor, Colormind dan yang lainnya.Anda juga bisa menggunakan berbagai sarana media sosial seperti Pinterest atau Instagram untuk mencari dan menemukan inspirasi warna yang sekiranya bisa cocok untuk brand Anda.
Jangan Takut untuk Bereksperimen
Meskipun Pinterest dan Instagram dapat menjadi sumber inspirasi yang tepat, tidak ada yang dapat menggantikan inspirasi yang datang dari sebuah pengalaman Anda.Ketika Anda ingin membuat logo, pastikan terlebih dahulu Anda harus memikirkan tujuan dari sebuah bisnis yang akan Anda coba bangun. Jika Anda hanya ingin memulai bisnis kecil-kecilan, Anda dapat membuat logo yang sedang adanya tren. Namun, untuk bisnis jangka panjang, buatlah logo yang tidak hanya mengikuti keberadaan tren pada saaat itu saja, tapi buatlah logo yang permanen yang tidak lekang oleh waktu atau logo timeless.Tidak ada warna yang bisa menjamin kesuksesan sebuah merek. Namun, pemilihan warna yang salah bisa membuat merek tidak diperhatikan oleh pasar. Ada hubungan erat antara warna dan cara berpikir konsumen.Pastikan Anda tidak takut untuk menemukan warna yang kuat dan paling sesuai dengan identitas brand merek yang coba Anda bangun. Menggunakan psikologi warna adalah salah satu cara untuk membangun brand Anda.